Iklan Atas

Saturday, October 27, 2007

KOMPUTER JELEK!!!

Penulis ingin mengimbau kepada pembaca agar jangan meniru penulis! Penulis telah melakukan kesalahan besar dalam memilih komputer. Komputer penulis yang sekarang adalah:
- Prosesor AMD Sempron 2800+ AM2
- Motherboard Biostar Tforce 6100 AM2
- Memory 256 x 2 Kingston Value + 512 x 2 Vgen
- HDD Seagate 7200.10 250 GB SATA 8 MB (<-- waktu beli ditipu ama tokonya, penulis
minta yang cachenya 16M)
- Gigabye N7300LE 512 MB Hypermem
- DVD-ROM Pioneer 106
- DVD-RW Pioneer A109
- Floppy
- Keyboard Logitech
- CD Rom ASUS 52x (Cuma nempel di casing, tapi tidak dihidupkan)
- PCMIA to PCI
- Via USB 2 to PCI
- Mouse Logitech Optik Box

Masalah mulai muncul ketika penulis selesai “mengupgrade” komputer penulis dari Pentium 4 ke komputer baru ini. Masalah pertama adalah UPDATE BIOS. TIDAK ADA SATU MOTHERBOARD PUN DI DUNIA INI SEJAK PENTIUM II (1997) YANG TIDAK BISA DIUPDATE BIOSNYA. Motherboard penulis Tforce 6100 ini memang secara teori bisa diupdate biosnya, tapi pada prakteknya update itu malah MENCIPTAKAN MASALAH. BENAR-BENAR SEBUAH PERUSAHAAN YANG TIDAK PROFESIONAL.

Mengupdate BIOS itu penting dengan logika:
- Membuat BIOS baru itu butuh uang dan sumber daya.
Tanpa ada masalah pada motherboard, kenapa sebuah perusahaan membuat uang dan sumber daya untuk mengupdate BIOS.
- Mengupdate BIOS dapat menambah fitur baru pada Motherboard kita.
Misalnya dapat mengenali prosesor baru yang kompatible.
- Mengupdate BIOS dapat memperbaiki masalah pada Motherboard kita.
Contohnya jika BIOS ada masalah pada konfigurasi tertentu, kemudian kita melapor pada perusahaan motherboard. Tak lama kemudian muncul BIOS baru yang sudah diperbarui untuk menghilangkan masalah ini.
- Mengupdate BIOS dapat mencegah masalah pada masa depan.
Walaupun komputer kita bebas masalah, alangkah lebih baiknya jika kita mengupdate bios untuk mencegah masalah. Maksudnya jika di masa depan kita ingin update prosesor maka kita tidak perlu bingung-bingung bila prosesor baru kita tidak dikenali.

Penulis sejak memiliki Motherboard Asus P2L97 sudah sering update BIOS. Kemudian pada Intel DektopBoard 850 GB juga sudah berkali-kali penulis update BIOSnya. Bahkan Laptop jelek penulis Toshiba Tecra S1 juga sering penulis update. Sebenarnya penulis males membuat artikel ini. Tapi karena puncaknya pada hari ini, komputer penulis tiba-tiba restart dengan sendirinya. Pada saat masuk Windows penulis diberi dialog Shutdown Event Traker yang artinya komputer penulis matinya tidak wajar (tidak melalui shutdown).

Komputer penulis yang sekarang juga suka tiba-tiba restart sendiri tanpa sebab. Kemudian komputer ini juga tidak bisa langsung menyala setelah mati lebih dari delapan JAM. Dilihat dari specnya komputer ini jelas-jelas hemat energi. Semua komponennya adalah low end. Artinya lupakan masalah power supply yang tidak kuat, kecuali kalau prosesornya Athon FX atau Intel Extream Edition.

Sepertinya itu adalah hasil dari membeli komponen murah yang murahan, prosesor 400 ribu dan motherboard 750 ribu. Waktu dulu penulis membeli satu CPU pentium 4 6 juta, penulis merasakan sebuat komputer yang benar-benar stabil. Inti dari artikel ini adalah:
-Jangan membeli komputer super low end kecuali anda seorang power user.
-Jangan membeli motherboard yang kalau diupdate biosnya jadi tidak stabil.
Semoga dengan artikel ini banyak orang Indonesia yang dapat membeli komputer yang benar-benar bagus.